SELAMAT DATANG DI DIARY DEDY HARYANTO. TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA ...... Dedy Haryanto Diary: Bukittinggi Trip

Selasa, 02 April 2013

Bukittinggi Trip


Tanggal 29-31 Maret 2013

Bukittinggi adalah salah satu kota di provinsi Sumatra Barat. Kota ini penuh dengan objek wisata dan bersejarah di Indonesia karena pernah menjadi Ibukota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Bukittinggi terkenal dengan kota wisata yang berhawa sejuk. Suhu disana bekisar antara 16 – 25derajat celcius. Dari pengalaman kami kesana, suhu pagi hari sekitar 18c, siang hari 25c dan malam hari bisa mencapai 16c.
Banyak tempat yang bisa kita kunjungi di Bukittinggi hanya dengan jalan kaki, karena daerah objek wisatanya hanya berdekatan, antara 500m – 1km. Sehingga, bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Pemandangan di Bukittinggi sangat indah karena terdapat 2 gunung merapi yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Keindahan di kota Bukittinggi ini semakin menarik karena terdapat bukit-bukit disekitarnya.
Berikut adalah objek wisata yang sudah kami kunjungi


1.    Jam Gadang



Jam Gadang adalah menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, dengan ukuran 13 x 4 meter. Terdapat 4 jam disetiap sisi, dengan ukuran 80cm. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Relinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.
Jam Gadang dibangun tanpa menggunakan besi peyangga dan adukan Semen. Campurannya hanya kapur, putih telur dan pasir putih. Keunikan dari Jam Gadang sendiri adalah pada kesalahan penulisan angka Romawi empat (IV) pada masing-masing jam yang tertulis "IIII". Kesahalan penulisan tersebut juga sering terjadi di belahan dunia, seperti angka 9 yang ditulis "VIIII" (seharusnya IX) ataupun angka 28 yang ditulis "XXIIX" (seharusnya XXVIII)



2.    Istana Bung Hatta



Terletak pas di depan jam gadang, kita hanya bisa melihat Istana ini dari luar saja, karena tidak ada akses memasuki istana.








3.    Taman Panorama



Taman Panorama yang terletak di dalam kota Bukittinggi memungkinkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut dengan Lubang Jepang.




4.    Lobang Jepang



Lobang Jepang terletak di Taman Panorama, lobang ini memiliki panjang keseluruhan 4 km, untuk dapat masuk, kira harus membayar 5ribu rupiah per orang. Disana juga terdapat jasa pemandu, dengan membayar 85ribu untuk 1 trip, selama 25menit. Pemandu akan menjelaskan setiap detail kisah lobang jepang dan ruangan yang ada di dalamnya. Tanpa pemandu juga bisa kok, ada peta disana.



5.    Kebun Binatang Bukittinggi




Kebun binatang ini didirikan pada 3 Juli 1929 serta memiliki berbagai koleksi berbagai spesies dan spesimen. Terletak strategis di tengah kota dekat dari Jam Gadang. Untuk dapat mengkases masuk, kita harus membayar 5ribu rupiah per orang.



6.    Benteng Fort De Kock




Fort de Kock adalah Benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Baron Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Padro pada tahun 1821-1837. Di sekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. Pada tahun-tahun selanjutnya, di sekitar benteng ini tumbuh sebuah kota yang juga bernama Fort de Kock, kini Bukittinggi.




7.    Jembatan Limpapeh




Terletak di tengah kota, jembatan ini menghubungkan Kebun Binatang dengan kawasan benteng Fort De Kock. Pemandangan dari jembatan ini juga sangat indah karena dapat melihat Pemandangan Ngarai Sianok.




8.    Great Wall



Terletak 1 km dr pusat kota. Great wall disebut juga jenjang seribu atau tangga seribu. Tangga tersebut menyerupai Tembok China, dengan panjang, 1,5km. Di kawasan itu juga terdapat jembatan dengan ketinggian 100m, dengan kapasitan maksimal 10orang utk melewatinya. Medan di kawasan ini juga cukup menantang karena harus menyiapkan fisik menaiki 1000 anak tangga.





Tambahan :



1.    Jangan Lupa mencoba menaiki Delman mengelilingi kota Bukittinggi, hanya dengan 50ribu rupiah, kita dapat mengelilingi kota Bukittinggi. Sekali naik bisa 3 - 4 orang.
2.    Ketika pulang, jangan lupa singgah di Sanjai, tempat belanja oleh-oleh makanan khas disana.


Semoga info nya bermanfaat.. Info by Dedy Haryanto ... Stay Cool ... hahahahaha



Tidak ada komentar:

Posting Komentar